Minggu, 27 Mei 2012

File MIDI Menggunakan Bug Windows untuk Melayani Malware

Peneliti keamanan menemukan sebuah file MIDI berbahaya yang dapat memungkinkan penyerang untuk mengeksekusi kode arbitrer jarak jauh menggunakan celah kerentanan yang ditambal oleh Microsoft dengan Pembaruan Keamanan mereka yang di rilis pada tanggal 10 Januari 2012 lalu.

Pada kenyataannya, banyak pengguna yang gagal menerapkan patch keamanan yang telah dirilis. Seorang pakar sosial kriminal cyber mencurigai pengguna yang mengeksekusi sebuah file MIDI yang buruk telah membawa potongan malware dan beberapa diantaranya memiliki kemampuan rootkit.
Ahli dari Trend Micro menemukan sebuah domain yang berisi tiga file berbahaya yang dirancang untuk memicu kerentanan Windows ketika Windows Multimedia Library di Windows Media Player (WMP) gagal untuk menangani/memainkan file MIDI.
File HTML yang melayani unsur yang berbahaya adalah HTML_EXPLT.QYUA, disebut juga TROJ_MDIEXP.QYUA (file MIDI) yang dapat memicu eksploitasi dan memanfaatkan JavaScript yang terdeteksi sebagai JS_EXPLT.QYUA untuk memecahkan kode shellcode yang tertanam dalam tubuh HTML.
Setelah lubang keamanan berhasil dieksploitasi, shellcode dijalankan dan terhubung ke situs untuk men-download kode biner yang dienkripsi dan diidentifikasi sebagai TROJ_DLOAD.QYUA.
Saat ini TROJ_DLOAD.QYUA masih sedang dipelajari, tetapi analisis awal menunjukkan bahwa muatan yang ada sangat berbahaya, karena RTKT_MDIEXP.QYUA memiliki kemampuan rootkit, dan Backdoor yang disebut BKDR_EAYLA.QYUA.
Pengguna Internet yang sudah menerapkan update untuk alamat kelemahan-kelemahan ini dipastikan aman, tetapi bagi mereka yang belum menginstal patch dari Bulletin Keamanan yang di telah rilis bulan Januari ini disarankan untuk segera melakukannya.
Dan jika anda menemukan Media Player pada layar yang memainkan file MIDI yang mencurigakan, segera matikan koneksi internet anda selanjutnya computer anda. Jalankan scan sistem dengan lengkap menggunakan solusi antivirus yang up-to-date untuk memastikan tidak ada jejak dari malware yang tertinggal.

Sumber beritanet.com

0 komentar:

Posting Komentar